Nama : Titin Nurhalimah
Nim :
1123070121
Kelas`: MKS/ V- C
Well,
udah lama bgt ga dapet tgs blog dan akhirnya setelah lama Pak Iman ga nyuruh hampir
akhir semester 2 aja dan skrg akhir sem 5 dpt lagi tgs ini. terakhir itu pas
mata kuliah manajemen operasi sekaligus yang jdi pelopor aku suka ngeblog
karena hamper tiap minggu ada tgs blog *Yeay…big thanks dulu sebelumnya Bapak
yg bkin aku suka ngeblog sampe sekarang hehehe...:D
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah
satu kriteria dalam menilai efetivitas kepemimpinan adalah dalam kemampuan
mengambil keputusan. Tetapi, kriteria itu tidaklah cukup masih ada kriteria lain
yang penting untuk diperhatikan dalam menilai kemampuan seorang pemimpin yaitu
personal character. Jika manusia berjiwa pemimpin, maka akan dapat mengelola diri,
kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah
yang sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam mengambil
keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.
Bahwa pada dasarnya
Manusia adalah makhluk social yang membutuhkan orang lain, misalnya dalam
berbisnis perlu kerja sama dan disini perlu ada seorang pemimpin sebagai
penentu arah yang akan membantu untuk mencapai tujuan bersama.
B. Rumusan Masalah
1. Seberapa
penting kepemimpinan dalam suatu perusahaan/organisasi ?
2. Apakah
tipe kepemimpinan berpengaruh pada pengambilan keputusan ?
3. Tipe
kepemimpinan mana yang paling sesuai untuk diterapkan dalam berorganisasi atau
berbisnis ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk
mengetahui fungsi kepemimpinan dalam suatu perusahaan/ organisasi
2. Untuk
mengetahui hubungan antara kepemimpinan dan keputusan yang diambil
3. Untuk
mengetahui tipe kepemimpinan mana yang terbaik untuk diterapkan
BAB II
PEMBAHASAN
A. DEFINISI KEPEMIMPINAN
Dikutip
dalam buku Pengantar Manajemen [1]
Menurut Davis ( 1981), mendefinisikan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk membujuk orang lain dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan secara antusias. Adapun menurut Terry dan Frankin (1982), mendefinisikan kepemimpinan
sebagai hubungan dimana seseorang (pemimpin) mempengaruhi orang lain untuk mau
bekerja sama melaksanakan tugas-tugas yang saling berkaitan guna mencapai
tujuan yang diinginkan.
Dari
Pendapat diatas, Penulis dapat memberikan kesimpulan bahwa Kepemimpinan adalah
Suatu kemampuan untuk mengambil keputusan dimana sesorang bisa menggerakan
orang lain dan bisa mengajak berkerja sama untuk mencapai tujuan yang
diinginkan
B. FUNGSI KEPEMIMPINAN
Menurut
Sondang P. Siagian [2]
(1999) mengemukakan bahwa terdapat lima fungsi kepemimpinan yang hakiki,
yaitu :
Ø Sebagai
Penentu Arah
Ø Fungsi
Juru Bicara
Ø Fungsi
Komunikator
Ø Fungsi
Mediator
Ø Fungsi
Integrator
C. FUNGSI PEMIMPIN
Jika berbicara kepemimpinan tentu
berkaitan dengan pelakunya yaitu PEMIMPIN. Adapun sungsi pemimpin sebagai berikut [3]
:
v Pengambil
keputusan
v Mengembangkan
informasi
v Memelihara
dan mengembangkan kesetiaan anggota organisasi
v Memberi
dorongan dan semangat kerja kepada bawahan
v Mempertanggungjawabkan
seluruh aktivitas organisasi kepada pemilik dan masyarakat
v Melakukan
pengawasan atas pelaksanaan tugas-tugas yang didelegasikan
v Memberikan
penghargaan
D. TIPE KEPEMIMPINAN
Tipe-tipe
Kepemimpinan [4] Menurut G.
R. Terry, bahwa pendapatnya membagi tipe-tipe kepemimpinan
menjadi 6, yaitu :
1.
Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership). Dalam system kepemimpinan
ini, segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi
baik lisan atau tulisan.
2.
Tipe kepemimpinan non pribadi (non personal leadership). Segala sesuatu
kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non pribadi
baik rencana atau perintah juga pengawasan.
3.
Tipe kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership). Pemimpin otoriter
biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut
peraturan-peraturan yang berlaku secara ketat dan instruksi-instruksinya harus
ditaati.
4.Tipe
kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yang demokratis
menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan
kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama.
5.
Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership). Kepemimpinan
ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan
pemimpin dan kelompok..
6.Tipe
kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership). timbul dari kelompok
orang-orang yang informal di mana mungkin mereka berlatih dengan adanya system
kompetisi.
1)
Teori
Sifat : Teori ini
bertolak dari dasar pemikiran bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan
oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu.
2) Teori
Perilaku : perilaku
seorang individu ketika melakukan kegiatan pengarahan suatu kelompok ke arah
pencapaian tujuan. Dalam hal ini, pemimpin mempunyai deskripsi perilaku:
Ø
konsiderasi
dan struktur inisiasi
: cenderung mementingkan bawahan /memikirkan
kesejahteraan bawahan serta memperlakukannya setingkat dirinya.
Ø
berorientasi
kepada bawahan dan produksi
: berorientasi kepada bawahan ditandai oleh
penekanan pada hubungan atasan-bawahan, Sedangkan perilaku pemimpin yang
berorientasi pada produksi memiliki kecenderungan penekanan pada segi teknis
pekerjaan.
3) Teori
Situasional
: ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu
yang disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi
organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan ruang.
a. Model kontinuum
Otokratik-Demokratik
Gaya
dan perilaku kepemimpinan tertentu
selain berhubungan dengan situasi dan kondisi yang dihadapi, juga berkaitan
dengan fungsi kepemimpinan tertentu yang harus diselenggarakan.
b. Model " Interaksi
Atasan-Bawahan"
:
Menurut
model ini, efektivitas kepemimpinan seseorang tergantung pada interaksi yang
terjadi antara pemimpin dan bawahannya dan sejauhmana interaksi tersebut
mempengaruhi perilaku pemimpin yang bersangkutan.
d. Model " Jalan-
Tujuan "
Seorang
pemimpin yang efektif menurut model ini adalah pemimpin yang mampu menunjukkan
jalan yang dapat ditempuh bawahan.
e. Model
"Pimpinan-Peran serta Bawahan" :
Perhatian
utama model ini adalah perilaku pemimpin dikaitkan dengan proses pengambilan
keputusan. Perilaku pemimpin perlu disesuaikan dengan struktur tugas yang harus
diselesaikan oleh bawahannya.
BAB III
PENUTUP
Kehadiran
seorang Pemimpin yang mempunyai kepemimpinan sangat diperlukan karena akan
berpengaruh pada kelangsungan Perusahaan/organisasi, dimana ia berperan dalam
pengambilan keputusan dan penentu arah atau jalannya suatu perusahaan.
Tipe
kepemimpinan yang terbaik untuk diterapkan adalah Demokratis, Pemimpin yang
demokratis menganggap dirinya sebagai bagian dari kelompoknya dan bersama-sama
dengan kelompoknya berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan
bersama. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan
kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu. Agar setiap
anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh anggota ikut serta dalam segala
kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap
anggota dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian tujuan. Dengan
begitu, maka setiap anggota akan selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi
perusahaan/organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
A. SUMBER BUKU
o
Amirullah, dan Haris Budiyono. Pengantar Manajemen. 2004. Bandung :
Graha Ilmu
B. SUMBER INTERNET
o Toni
Irianto, “ Tipe-tipe Kepemimpinan”, dalam http://toniirianto.blogspot.com/2012/09/tipe-kepemimpinan.html,
diakses tanggal 4 Desember 2014.
o Admin,
“ Tipe-tipe dan Teori Kepemimpinan” dalam http://www.ut.ac.id/html/suplemen/adpu4334/w2_3_1_1.htm,
diakses tanggal 4 Desember 2014.
[1] )
Amirullah dan Haris Budiyono, Pengantar
Manajemen, Graha ilmu, Bandung, 2004. Hlm. 245
[2] )
Ibid., hlm. 246
[3] )
Ibid., hlm. 248
[4] )
Toni Irianto, “ Tipe-tipe Kepemimpinan”, dalam http://toniirianto.blogspot.com/2012/09/tipe-kepemimpinan.html,
diakses tanggal 4 Desember 2014.
[5] )
Admin, “ Tipe-tipe dan Teori Kepemimpinan” dalam http://www.ut.ac.id/html/suplemen/adpu4334/w2_3_1_1.htm,
diakses tanggal 4 Desember 2014.