- Menurut IBK.Bayangkara dalam bukunya yang berjudul “Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi” (2008:9) yang menyebutkan lima tahapan audit manajemen, yaitu :
1)
Audit Pendahuluan.
Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi
latar belakang terhadap objek audit yang dilakukan.Di samping itu, pada audit
ini juga dilakukan penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan dan
kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang diaudit, serta menganalisis berbagai informasi
yang telah diperoleh untuk mengindentifikasi hal-hal yang potensial mengandung
kelemahan pada perusahaan yang diaudit. Auditor mungkin menggunakan daftar
pertanyaan, flow chart, tanya jawab, laporan manajemen, dan observasi dalam
pelaksanaan audit pendahuluan. Daftar pertanyaan terdiri dari
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan masalah yang mempengaruhi
efektivitas, efisiensi dan performa operasi. Auditor kemudian akan menilai
jawaban yang diperoleh, kemudian auditor mengumpulkan bukti-bukti untuk
memperkuat jawaban yang diterima.
2)
Review dan Pengujian Pengendalian
Manajemen.
Pada tahap ini auditor melakukan review dan pengujian
terhadap pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai
efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan
perusahaan. Dari hasil pengujian ini, auditor dapat lebih memahami pengendalian
yang berlaku pada objek audit sehingga dengan lebih mudah dapat diketahui
potensi-potensi terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas yang dilakukan.
Jika dihubungkan dengan tujuan audit sementara yang telah
dibuat pada audit pendahuluan, hasil pengujian pengendalian manajemenini dapat
mendukung tujuan audit sementara tersebut menjadi tujuan audit sesungguhnya,
atau mungkin ada beberapa tujuan audit sementara yang gugur, karena tidak cukup
(sulit memperoleh) bukti-bukti yang mendukung tujuan audit tersebut.
3)
Audit Terinci
Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang
cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah dilakukan. Pada
tahap ini juga dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan antara
satu temuan dengan temuan yang lain dalam menguji permasalahan yang berkaitan
dengan tujuan audit. Temuan yang cukup, relevan, dan kompeten dalam tahap ini
disajikan dalam suatu kertas kerja audit (KKA) untuk mendukung kesimpulan audit
yang dibuat dan rekomendasi yang diberikan.Kertas kerja dapat diorganisir
berdasarkan sub unit dari usaha yang diaudit (seperti berdasarkan cabang,
bagian), urutan prosedur audit dilaksanakan (seperti audit pendahuluan, bukti)
atau setiap sistem logis yang mempertinggi pemahaman auditor terhadap pekerjaan
yang dilakukan. Tujuan mengumpulkan bukti-bukti adalah untuk mendapatkan dasar
faktual dalam menilai kriteria performa yang sebelumnya diidentifikasi.
4)
Pelaporan.
Tahapan ini bertujuan untuk mengomunikasikan hasil audit
termasuk rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan.
Hal ini penting untuk meyakinkan pihak manajemen tentang keabsahan hasil audit
dan mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan perbaikan terhadap
berbagai kelemahan yang ditemukan. Laporan disajikan dalam bentuk komprehensif
(menyajikan temuan-temuan penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit
dan rekomendasi).Rekomendasi harus disajikan dalam bahasa operasional dan mudah
dimengerti sertamenarik untuk ditindaklanjuti.Walaupun laporan formal dapat
dianggap sebagai langkah terakhir dalam manajemen audit.
5)
Tindak lanjut
Sebagai tahap akhir dari audit manajemen, tindak lanjut
bertujuan untuk mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak
lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Auditor tidak memiliki
wewenang untuk mengharuskan tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang
diberikan.
Oleh karena itu, rekomendasi yang disajikan dalam laporan
audit seharusnya sudah merupakan hasil diskusi dengan berbagai pihak yang
berkepentingan dengan tindakan perbaikan tersebut. Suatu rekomendasi yang tidak
disepakati oleh objek audit akan sangat berpengaruh pada pelaksanaan tindak
lanjutnya. Hasil audit menjadi kurang bermakna apabila rekomendasi yang
diberikan tidak ditindaklanjuti oleh pihak yang diaudit.
- Tahapan dalam pelaksanaan audit manajemen menurut Alexander Hamilton (Management Audit: Maximizing Your Company’s Efficiency and Effectiveness,1996) :
1. Definisi ruang lingkup
proyek
Merupakan
tahap pengenalan dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman mengenai latar
belakang serta kegiatan yang diperiksa. Hal ini membantu auditor
mengidentifikasi masalah yang timbul, menemukan penyebabnya dan kemudian
melakukan tindakan-tindakan pembetulan.
2. Rencana, persiapan dan
organisasi
Pemeriksaan
manajemen pada tahap ini adalah meneliti serta menelusuri lingkup setiap sumber
dokumentasi, kemudian dianalisa dan selanjutnya diperbaharui.
3. Pengumpulan fakta dan
pembaharuan dokumen
Meliputi
pengumpulan seluruh data pemberitahuan yang berhubungan dengan ruang lingkup
dari proyek termaksud. Data ini diperoleh dari surat-menyurat dan untuk
informasi yang non formal dapat diperoleh secara langsung dari para karyawan
melalui wawancara.
4. Riset dan analisis
Pada
tahap ini pemeriksa mengumpulkan semua bukti dan data yang sangat penting untuk
mendukung suatu kesimpulan pendapat pada pimpinan teratas. Dan selanjutnya
penelitian akan diubah sesuai dengan tujuan perencanaan dan mengevaluasi
keadaan lingkup tertentu.
5. Laporan
Dari
hasil pengujian dan pemeriksaan yang dijelaskan dilaksanakan, kemudian dibuat
laporan hasil audit secara menyeluruh yang merupakan kesimpulan atas
pemeriksaan yang dilakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar